Contoh Soal UKOM Profesi Bidan Serta Jawaban dan Pembahasan

UKOM Profesi Bidan merupakan ujian akhir bagi mahasiswa profesi bidan. Dengan adanya contoh soal ukom profesi bidan berikut akan membantu mahasiswa mendapatkan gambaran soal ukom yang akan muncul di ujian.

Agar bisa memahami materi ujian yang akan muncul di ukom profesi bidan, terlebih dahulu kita harus memahami blueprint atau panduan penyusunan soal Uji Kompetensi Bidan.

Blueprint UKOM Profesi Bidan

Terdapat beberapa tinjauan uji kompetensi profesi bidan, namun kami akan menampilkan bluprint berdasarkan tinjauan Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan.

SubtesPresentase Soal
Pranikah dan Prakonsepsi5%
Kehamilan25%
Persalinan dan Kelahiran25%
Nifas dan Menyusui15%
Bayi Baru Lahir7%
Bayi, Anak Balita dan Prasekolah10%
Kespro dan KB13%

Contoh Soal Uji Kompetensi Profesi Bidan Serta Pembahasannya

Berikut adalah contoh soal ukom profesi bidan berdasarkan tinjauan Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan.

Persalinan dan Kelahiran

Contoh soal UKOM Profesi Bidan Persalinan dan Kelahiran.

Soal 1

Seorang ibu berusia 23 tahun, G1 P0 A0, datang ke bidan dengan keluhan kontraksi yang sering dan teratur sejak kemarin. Dia sudah dipimpin untuk mengejan 3 jam yang lalu. Kondisi ibu lemah dan kelelahan, dengan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 100x/menit, suhu 40°C, pembukaan 10 cm pada VT, kepala janin berada di hodge III, dan DJJ 180x/menit.

Tindakan suportif apa yang seharusnya dilakukan oleh bidan tersebut?

A. Pasang infus
B. Induksi persalinan
C. Suntik vitamin B12
D. Cek kematangan serviks
E. Anjurkan makan dan minum

Jawaban dan Pembahasan: A. Pasang infus

Tindakan suportif selama persalinan sangat penting untuk mendukung semangat pasien. Pasien harus dihindarkan dari kata-kata yang dapat menimbulkan kekhawatiran. Intake cairan minimal 2500 ml per hari perlu dipertahankan, terutama pada kasus persalinan yang lama, melalui pemberian infus larutan glukosa. Dehidrasi harus dicegah karena dapat berbahaya, dengan tanda adanya aseton dalam urine. Makanan yang dikonsumsi selama persalinan biasanya tidak tercerna dengan baik dan dapat menyebabkan muntah dan aspirasi, sehingga infus digunakan untuk pemberian kalori. Pengosongan kandung kemih dan usus juga penting untuk mengurangi risiko cedera.

Referensi:

  • Varney’s Midwifery: Buku ini memberikan panduan komprehensif mengenai praktek bidan, termasuk penanganan persalinan dan perawatan ibu.
  • Williams Obstetrics: Buku ini adalah referensi utama dalam bidang obstetri, memberikan informasi mendetail tentang berbagai aspek persalinan dan komplikasinya.

Soal 2

Seorang ibu berusia 47 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu, datang ke BPS pukul 08.00 WIB dengan keluhan kontraksi. Hasil pemeriksaan menunjukkan: kondisi umum baik, tekanan darah 120/60 mmHg, nadi 80x/menit, respirasi 24x/menit, tinggi fundus uteri 28 cm, dan pembukaan serviks 8 cm dengan selaput ketuban masih utuh. Pada pukul 11.00 WIB, pemeriksaan menunjukkan pembukaan serviks tetap 8 cm.

Apa penyebab kasus di atas?

A. Pimipara
B. Primigravida
C. Primitua
D. Multigravida
E. Multipara

Jawaban dan Pembahasan: C. Primitua

Primitua adalah wanita yang hamil untuk pertama kali pada usia 35 tahun atau lebih. Pada kasus ini, ibu berusia 47 tahun dan sedang hamil pertama kali, sehingga masuk dalam kategori primigravida tua atau primipara tua (primitua). Faktor usia lanjut berkontribusi pada berbagai komplikasi obstetri, termasuk fase aktif persalinan yang memanjang.

Penyebab fase aktif memanjang dapat meliputi:

  1. Kelainan letak janin: Posisi janin yang tidak optimal dapat menghambat proses persalinan.
  2. Kelainan panggul: Bentuk atau ukuran panggul yang tidak normal dapat menyebabkan persalinan menjadi lebih lama.
  3. Kelainan kontraksi rahim (his): Kontraksi yang tidak efektif atau tidak teratur dapat memperlambat kemajuan persalinan.
  4. Janin besar atau kelainan kongenital: Ukuran janin yang besar atau adanya kelainan bawaan pada janin dapat menyebabkan persalinan menjadi lebih sulit.
  5. Primitua: Wanita hamil pertama kali pada usia lanjut sering menghadapi persalinan yang lebih lama dan lebih sulit karena elastisitas jaringan yang menurun dan respon otot yang tidak seefektif pada usia yang lebih muda.

Pada kasus ini, meskipun sudah ada pembukaan serviks 8 cm pada pukul 08.00 WIB, tidak ada kemajuan hingga pukul 11.00 WIB. Faktor usia lanjut sebagai primigravida tua dapat menyebabkan kontraksi yang kurang efektif dan memerlukan pemantauan serta intervensi lebih lanjut untuk memastikan keselamatan ibu dan janin.

Referensi:

Obstetric Evidence-Based Guidelines by Vincenzo Berghella: Buku ini memberikan panduan praktis berdasarkan bukti untuk manajemen persalinan dan komplikasi kehamilan.

Williams Obstetrics: Buku ini adalah referensi utama dalam bidang obstetri, memberikan informasi mendetail tentang berbagai aspek persalinan dan komplikasinya.

Varney’s Midwifery: Buku ini memberikan panduan komprehensif mengenai praktek bidan, termasuk penanganan persalinan dan perawatan ibu.

Obstetrics: Normal and Problem Pregnancies by Gabbe: Buku ini membahas berbagai kondisi dan komplikasi dalam kehamilan dan persalinan.

Kehamilan

Berikut ini beberapa contoh soal ukom bidan profesi untuk Siklus Kehamilan.

Soal 1

Seorang perempuan berusia 28 tahun, G2P1A0, hamil 12 minggu, datang ke PMB untuk memeriksakan dirinya. Hasil anamnesis menunjukkan bahwa pasien merasa khawatir karena merasa lemas, pusing, malas beraktivitas, serta mengalami mual dan muntah setiap kali makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 100x/menit, suhu 36,5°C, respirasi 24x/menit, mata cekung dan konjungtiva anemis, serta tinggi fundus uteri 2 jari di atas simfisis dengan Hb 10,5 g/dL.

Apakah pendidikan kesehatan yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?

A. Tanda bahaya kehamilan
B. Adaptasi psikologis ibu hamil
C. Perubahan fisiologis pada ibu hamil
D. Ketidaknyamanan kehamilan umur lanjut
E. Ketidaknyamanan kehamilan trimester 1

Jawaban dan Pembahasan: A. Tanda bahaya kehamilan

Berdasarkan kasus di atas, masalah yang paling mungkin terjadi pada ibu hamil tersebut adalah hyperemesis gravidarum grade 1 dan anemia pada kehamilan. Pendidikan kesehatan yang paling tepat diberikan oleh bidan adalah tentang tanda bahaya kehamilan.

Tanda bahaya kehamilan trimester I (0-12 minggu) meliputi:

Demam tinggi dengan suhu tubuh > 38°C, yang dapat mengindikasikan infeksi.

Perdarahan pada kehamilan muda, seperti abortus, kehamilan ektopik, dan mola hidatidosa.

Muntah terus-menerus dan tidak bisa makan pada kehamilan.

Anemia, ditandai dengan gejala lemas, pusing, dan konjungtiva anemis.

Soal 2

Seorang perempuan, umur 22 tahun, G4P2A1, hamil 36 minggu, datang ke PMB untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis menunjukkan bahwa ibu merasa khawatir karena perutnya sering terasa kencang. Hasil pemeriksaan menunjukkan berat badan 62 kg, kondisi umum baik, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 82x/menit, suhu 36,8°C, respirasi 22x/menit. Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah prosesus xifoideus. Denyut jantung janin 142x/menit, teratur.

Apakah rencana asuhan yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?

A. Berikan terapi multivitamin
B. Konseling tanda-tanda persalinan
C. Bed rest untuk mengurangi kencang
D. Anjurkan mengonsumsi susu hangat
E. Pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya ibu hamil

Jawaban dan Pembahasan: B. Konseling tanda-tanda persalinan

Berdasarkan kasus di atas, ibu mengalami kontraksi palsu (Braxton Hicks) yang merupakan salah satu perubahan fisiologis pada ibu hamil trimester III. Kontraksi Braxton Hicks adalah kontraksi uterus yang terjadi sebagai respons terhadap rangsangan, tetapi tidak teratur dalam durasi dan intensitas. Biasanya, kontraksi ini mulai muncul sekitar usia kehamilan 32 hingga 36 minggu dan semakin kuat seiring bertambahnya usia kehamilan.

Kontraksi Braxton Hicks lebih lemah dibandingkan kontraksi persalinan sejati dan biasanya berlangsung selama satu atau dua menit. Meski demikian, kontraksi ini bisa menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan serta mengganggu istirahat ibu, yang dapat menyebabkan kelelahan. Oleh karena itu, pendidikan tentang tanda-tanda persalinan adalah rencana asuhan yang paling tepat untuk membantu ibu mengenali perbedaan antara kontraksi palsu dan persalinan yang sebenarnya.

Referensi:

Türk, E. A., Stout, J. N., Gagoski, B., Manhard, M. K., Adalsteinsson, E., Golland, P., … & Grant, P. E. Change in t2* measurements of placenta during braxton hicks contractions. ISMRM Annual Meeting. https://doi.org/10.58530/2022/4018

Naik, P. and Reddy, V. (2021). Pain track analysis during gestation using machine learning techniques. International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE), 11(3), 2128. https://doi.org/10.11591/ijece.v11i3.pp2128-2133

Nifas dan Menyusui

Selanjutnya kita akan mengetahui contoh soal untuk subtes Nifas dan Menyusui.

Soal 1

Seorang perempuan berusia 21 tahun, melahirkan anak pertama 6 jam yang lalu di Bidan Praktek Mandiri, mengeluhkan perut terasa mulas setelah melahirkan dan nyeri berkepanjangan saat menyusui bayinya, serta merasa lemas dan lelah. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda vital: tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 84 kali/menit, suhu 36,5°C, pernapasan 20 kali/menit. Bagian muka normal (tidak pucat dan tidak oedem). Mata normal dengan konjungtiva merah muda, sklera putih, dan palpebra tidak oedem. Payudara tanpa keluhan, normal dengan puting susu menonjol keluar, ASI/kolostrum bertekstur kenyal, payudara simetris dengan warna sama dengan kulit sekitar dan areola berwarna kehitaman. Abdomen (GIT) teraba kembung, TFU teraba 1 jari di bawah pusat, kontraksi keras, dan tidak ada diastasis rekti.

Asuhan apa yang perlu dilakukan oleh Bidan?
A. Tetap meneteki bayinya
B. Berhenti meneteki
C. Kompres air dingin
D. Berikan aromaterapi lavender
E. Berikan tablet FE

Jawaban dan Pembahasan: A (Tetap meneteki bayinya)

After pain adalah perut terasa mulas setelah melahirkan dan nyeri berkepanjangan saat menyusui bayinya. After pain ini disebabkan oleh kontraksi uterus yang berlangsung 2-6 jam bahkan sampai 4 hari. After pain bisa diatasi dengan cara tetap meneteki bayinya, kompres air hangat, dan mengosongkan kandung kemih.

Soal 2

Seorang perempuan, umur 26 tahun, P2A0 nifas 5 hari, datang ke BPM dengan keluhan payudara bengkak. Hasil anamnesis: nyeri jika disentuh, bayi tidak mau menyusu, riwayat melahirkan normal, IMD tidak berhasil. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, suhu 37,5⁰C, pernapasan 20 kali/menit, nadi 82 kali/menit, tampak puting susu masuk ke dalam, payudara tegang dan keras.

Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
A. Abses payudara
B. Infeksi mammae
C. Bendungan ASI
D. Retraksi nipple
E. Mastitis

Jawaban dan Pembahasan: C (Bendungan ASI)

Bendungan payudara adalah kondisi di mana terjadi penumpukan ASI di kelenjar payudara akibat ekspansi dan tekanan dari produksi dan penampungan ASI. Diagnosis: payudara bengkak dan keras, nyeri pada payudara, terjadi 3-5 hari setelah persalinan. Faktor predisposisi: posisi menyusui yang tidak baik, membatasi menyusui, memberikan susu formula untuk bayi, menggunakan pompa payudara tanpa indikasi sehingga menyebabkan suplai berlebih, implan payudara.

Bayi Baru Lahir

Soal 1

Seorang ibu memeriksakan bayinya yang berumur 5 hari di polindes, mengatakan berat badan lahir 3050 gram, sedangkan berat badan sekarang 3000 gram. Hasil pengamatan menunjukkan bayi minum ASI dengan kuat, dan tali pusat tidak ada tanda-tanda infeksi.

Asuhan apakah yang diberikan pada bayi tersebut?

A. Rawat tali pusat dengan betadin
B. Timbang tiap hari
C. Imunisasi Hepatitis
D. Pemberian ASI setiap 2-3 jam
E. Jemur pagi hari selama 30 menit

Jawaban dan Pembahasan: D. Pemberian ASI setiap 2-3 jam

Bayi baru lahir mengalami adaptasi dari lingkungan intrauterin ke ekstrauterin, melibatkan berbagai sistem tubuh seperti sistem pernapasan, sistem termoregulasi, dan sistem metabolisme glukosa. Setelah tali pusat diklem, bayi tidak lagi mendapatkan asupan makanan dari ibu dan harus menggunakan simpanan glukosanya untuk menyeimbangkan metabolisme. Bayi juga perlu melatih refleks menyusu (suckling) karena lambungnya kosong setiap 2-3 jam. Oleh karena itu, bayi pada minggu pertama kelahiran cenderung mengalami penurunan berat badan. Maka, bayi harus diberikan ASI setiap 2-3 jam atau saat bayi terjaga. (Midwifery’s Varney, 2004)

Soal 2

Seorang bayi laki-laki berumur 3 hari dibawa ke Puskesmas oleh ibunya yang mengeluhkan bahwa frekuensi minum bayinya sangat sedikit. Hasil anamnesis menunjukkan bayi tidur terus menerus. Hasil pemeriksaan menunjukkan berat badan 3000 gram, panjang badan 49 cm, dan kulit tampak berwarna kuning pada area kepala, leher, hingga pusat.

Tindakan apa yang paling tepat dilakukan oleh bidan pada kasus di atas?

A. Perawatan dasar bayi
B. Gedong bayi setiap hari
C. Jaga bayi tetap hangat
D. Susui bayi lebih sering
E. Rutin kunjungan ulang

Jawaban dan Pembahasan: D (Susui bayi lebih sering)

Ikterus atau jaundice pada bayi baru lahir dapat bersifat fisiologis atau patologis. Ikterus terjadi akibat hiperbilirubinemia, yaitu kadar bilirubin dalam darah yang terlalu tinggi. Bilirubin adalah pigmen kuning yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah. Jika kadar bilirubin dalam darah terlalu tinggi, hal ini dapat mengindikasikan adanya kerusakan pada hati, empedu, atau kantong empedu sehingga hati tidak dapat mengalirkan bilirubin ke empedu untuk memberikan pigmentasi pada feses, sehingga bilirubin menumpuk dalam darah.

Ikterus fisiologis pada bayi biasanya terjadi pada hari ke-3 hingga ke-5, dengan kadar bilirubin tidak melebihi 10 mg% pada bayi cukup bulan dan 12,5 mg% pada bayi kurang bulan. Ikterus patologis terjadi dalam 24 jam pertama kelahiran dan bisa menetap hingga 2 minggu pertama.

Penyusuan yang lebih sering dapat membantu menurunkan kadar bilirubin dalam darah karena ASI membantu meningkatkan pergerakan usus bayi, sehingga bilirubin dapat dikeluarkan melalui feses.

Pranikah dan Prakonsepsi

Soal 1

Seorang perempuan berusia 17 tahun datang ke BPM mengeluhkan nyeri pada payudara sebelah kanan dan teraba benjolan kecil. Hasil pemeriksaan menunjukkan payudara kiri dan kanan simetris, teraba massa sebesar kelereng, kenyal dan dapat digerakkan pada seperempat bagian luar atas payudara sebelah kanan, kulit payudara tidak tampak kemerahan atau berkerut.

Diagnosis apa yang paling mungkin untuk kasus tersebut?

A. Karsinoma mammae
B. Fibroadenoma Mammae (FAM)
C. Adenokarsinoma
D. Limfoma
E. Mastitis

Jawaban dan Pembahasan: B (Fibroadenoma Mammae – FAM)

Diagnosis yang paling mungkin untuk kasus ini adalah Fibroadenoma Mammae (FAM). Fibroadenoma Mammae adalah jenis tumor jinak yang terbentuk di payudara. Tumor ini ditandai dengan benjolan kecil yang teraba padat, kenyal, dan mudah digerakkan di dalam jaringan payudara. Kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan sering ditemukan pada perempuan muda.

Berbeda dengan karsinoma mammae, yang merupakan jenis kanker payudara yang lebih serius, di mana benjolan di payudara biasanya disertai dengan keluarnya cairan berdarah dari puting dan perubahan bentuk atau tekstur puting atau payudara. Adenokarsinoma, jenis kanker yang tumbuh di kelenjar mukus dalam tubuh, juga memiliki karakteristik yang berbeda dan lebih agresif.

Limfoma, yang merupakan kanker darah, biasanya ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati), dan bukan dengan benjolan yang kenyal di payudara. Sementara itu, mastitis, kondisi yang sering terjadi pada ibu menyusui, ditandai dengan nyeri payudara, pembengkakan, suhu tubuh naik/hangat, demam, dan menggigil.

Dengan demikian, berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan, diagnosis yang paling tepat untuk kasus ini adalah Fibroadenoma Mammae (FAM).

Soal 2

Seorang perempuan berusia 17 tahun datang ke BPM dengan keluhan keputihan yang encer, gatal, berbau, dan berwarna kuning-kehijauan. Dari hasil anamnesis, diketahui remaja tersebut pernah melakukan hubungan seksual dengan kekasihnya. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah 120/80 mmHg, pernapasan 20 kali/menit, dan nadi 84 kali/menit. Dari kemaluan terlihat keluarnya leukorhea berwarna kuning-kehijauan, dengan vulva yang agak bengkak dan kemerahan.

Diagnosis apa yang paling tepat untuk kasus tersebut?

A. Sifilis
B. Gonorhea
C. Trikomoniasis Vaginalis
D. Klamidia
E. Kandidiasis

Jawaban dan Pembahasan: C (Trikomoniasis Vaginalis)

Trikomoniasis Vaginalis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Faktor risiko utama termasuk pasangan seksual yang berganti-ganti dan tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual. Trikomoniasis menyebabkan keluarnya cairan berbau busuk dari vagina, kelamin gatal, dan nyeri saat buang air kecil pada wanita. Pria biasanya tidak memiliki gejala apa pun. Gejala yang dialami pasien sesuai dengan karakteristik infeksi ini, sehingga diagnosis Trikomoniasis Vaginalis adalah yang paling tepat.

Kespro dan KB

Soal 1

Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke PMB untuk konsultasi tentang kontrasepsi. Hasil konseling menunjukkan bahwa ibu tersebut ingin menggunakan alat kontrasepsi suntik kombinasi jenis Cyclofem.

Bagaimanakah salah satu cara kerja alat kontrasepsi tersebut?

A. Mencegah implantasi
B. Mempermudah transportasi gamet ke tuba
C. Mengentalkan lendir serviks
D. Mempermudah ovulasi
E. Membuat lendir serviks lebih encer

Jawaban dan Pembahasan: C (Mengentalkan lendir serviks)

Cyclofem adalah kontrasepsi suntik kombinasi yang mengandung 25 mg medroxyprogesterone acetate (MPA) dan 5 mg estradiol cypionate, yang disuntikkan setiap bulan. MPA pada Cyclofem berfungsi untuk menghambat sekresi gonadotropin, sehingga mencegah terjadinya maturasi folikel dan ovulasi. Selain itu, Cyclofem menyebabkan penipisan endometrium dan pengentalan lendir serviks, yang berfungsi untuk menghambat pergerakan sperma dan mencegah fertilisasi.

Soal 2

Seorang perempuan berusia 29 tahun, P2A0, nifas hari ke-40, datang ke PMB untuk konsultasi KB. Hasil anamnesis menunjukkan bahwa ibu belum pernah menggunakan kontrasepsi dan belum haid. Hasil pemeriksaan: kondisi umum baik, tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 76x/menit, pernapasan 24x/menit, suhu 36.7°C, dan terdapat varises pada tungkai.

Metode kontrasepsi apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Pil Kombinasi
B. Suntikan Kombinasi
C. AKDR
D. Implant
E. MOW

Jawaban dan Pembahasan: C (AKDR)

Ibu mengalami hipertensi dan varises sehingga tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi yang mengandung hormonal seperti pil kombinasi, suntikan kombinasi, dan implan. Oleh karena itu, metode kontrasepsi yang paling tepat adalah AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim). Metode MOW (Metode Operasi Wanita) tidak diindikasikan pada kasus ini karena usia ibu masih di bawah 35 tahun dan memiliki kurang dari empat anak.

Bayi dan Balita

Soal 1

Bayi Khina yang berusia 9 hari datang ke Bidan Gina. Hasil anamnesis menunjukkan bahwa ibu merasa khawatir karena bayinya lahir prematur dan memiliki berat badan lahir rendah. Hasil pemeriksaan menunjukkan berat badan 2250 gram, panjang badan 47 cm, suhu 36°C, frekuensi pernapasan 46x/menit, dan frekuensi nadi 147x/menit. Bayi terlihat menyusu dengan kuat.

Tindakan apakah yang harus dilakukan sesuai dengan kasus tersebut?

A. Inisiasi Menyusui Dini
B. Bounding Attachment
C. Pemberian ASI Eksklusif
D. Metode Kangguru
E. Perawatan Bayi Baru Lahir

Jawaban dan Pembahasan: D (Metode Kangguru)

Dalam kasus ini, metode yang paling tepat adalah Metode Kangguru (Kangaroo Mother Care). Bayi lahir prematur dengan berat badan 2250 gram, sehingga membutuhkan perhatian khusus. Metode Kangguru, juga dikenal sebagai kontak kulit dengan kulit (Skin-to-Skin Contact), adalah pendekatan khusus untuk bayi berat lahir rendah atau prematur (<2500 gram atau <37 minggu) yang melibatkan kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi.

Tujuan dari Metode Kangguru adalah:

  • Mendukung ibu dalam memberikan ASI eksklusif
  • Mencegah hipotermi
  • Mencegah infeksi

Soal 2

Bayi perempuan berusia 1 hari di rumah sakit. Hasil anamnesis menunjukkan bahwa persalinan terjadi cukup bulan dan lahir spontan secara normal. Hasil pemeriksaan menunjukkan frekuensi nadi 49 x/menit, frekuensi jantung 138 x/menit, suhu 35°C. Bayi terlihat menangis dengan tangan terbuka yang menempel pada box bayi.

Apakah mekanisme kehilangan panas yang terjadi pada bayi tersebut?

A. Evaporasi
B. Konduksi
C. Konveksi
D. Radiasi
E. Rehabilitasi

Jawaban dan Pembahasan: B (Konduksi)

Dalam kasus ini, mekanisme kehilangan panas yang terjadi adalah konduksi. Bayi yang berusia 1 hari dengan suhu 35°C menunjukkan bahwa mekanisme pengaturan suhu tubuhnya belum sepenuhnya berfungsi. Suhu tubuh bayi yang rendah (<36,5°C) dapat meningkatkan risiko hipotermia, yang pada gilirannya dapat menyebabkan hipoglikemia (kadar gula darah di bawah 30 mg/dl) dan bahkan kematian.

Menurut Noordiati (2019), mekanisme kehilangan panas pada bayi terdiri dari konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dan permukaan yang memiliki suhu lebih rendah daripada suhu tubuh bayi. Contohnya termasuk meja, timbangan, dan tempat tidur yang dingin.

Demikian informasi soal Uji Kompetensi Profesi Bidan yang bisa kami bagikan, semoga bisa memberikan manfaat bagi teman mahasiswa yang akan menghadapi ukom profesi bidan.

Kerjakan Tryout Gratis Disini

Click here

1 thought on “Contoh Soal UKOM Profesi Bidan Serta Jawaban dan Pembahasan”

Leave a Comment